Dalam proses sejarah perkembangan Indonesia modern, telah dipilih Polik Kebangsaan sebagai pilihan atas multikulturalisme yang ada di bumi Nusantara. Semangat dan jiwa yang satu ini jelas terlihat dalam sidang BPUPKI dan PPKI yang kemudian di munculkan dalam Santiaji Republik Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Situasi dunia yang makin kompetitif dan perang generasi ke empat yang pada saat ini dihadapi oleh Indonesia, khususnya upaya pelemahan aspek Idiologi, dan budaya bangsa , maka ISKA meminta pemerintah untuk memberi perhatian khusus kepada ANAK REFORMASI, yakni mereka yang dilahirkan saat Orde Reformasi muncul. “Bagi ISKA, tidak ada pilihan bahwa bangsa Indonesia harus memberi perhatian khusus kepada generasi ini. Karena generasi baru ini yang saat ini duduk di bangku kuliah adalah Anak Reformasi yang lahir dan tumbuh di tengah gundah gulananya Indonesia sebagai negara dan bangsa,” tegas Muliawan.
Anak Reformasi relatif bertumbuh tanpa keteladanan dan diwarnai dengan kasus kekerasan, korupsi, pemimpin bangsa yang hanya mementingkan diri sendiri, politik uang dll. Mereka adalah generasi tanpa persahabatan karena ditemani oleh gadget yang merupakan hasil revolusi teknologi informasi dan komunikasi. Mereka lebih merasa menjadi seseorang bersama teman-teman mayanya dan acuh tak acuh pada lingkungan sekitar dan sosial. Perubahan perilaku ini tentu akan menetap menjadi karakter generasi muda kedepan.
Komentari tentang post ini