JAKARTA: Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia berharap media berbasis daring agar kembali pada khitah jurnalisme yang mengedepankan disiplin verifikasi demi mencegah media sebagai agen penyebar informasi bersifat palsu di tahun politik. Upaya media berbasis daring untuk kembali disiplin verifikasi sangat penting mengingat mudahnya konten berita tersebut disebarluaskan melalui layanan media sosial yang digunakan masyarakat Indonesia pengguna telepon genggam.
“Kasus pemberitaan drama kekerasan Ratna Sarumpaet dalam pengamatan kami adalah imbas dari ketidakdisiplinan media berbasis daring dalam melakukan verifikasi yang menjadi ruh dari media sebagai agent of change bagi masyarakat,” tutur Dadang Rahmat Hidayat, Ketua Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI), Kamis (4/10).
ISKI mendapati sedikitnya delapan media berbasis daring (online) nasional dan satu media online regional yang mengunggah kabar penganiayaan terhadap seniman Ratna Sarumpaet pada pukul 10.00-16.00 WIB tanggal 2 Oktober 2018 yang berasal dari komunikasi yang beredar di WhatsApp Group.
Komentari tentang post ini