“Jadi tuduhan itu tidak laku lagi. Karena sejarah dan bukti empiris menunjukkan Bung Karno seorang santri. Bagaimana Bu Mega juga berjuang nilai-nilai ideologi Pancasila mampu membawa kemajuan Indonesia Raya,” tambah Hasto lagi.
Menurut Hasto, adanya isu-isu demikian pasti dilakukan dengan motif fitnah karena dipicu ketakutan pasangan lawan.
“Sehingga ketika ada isu-isu itu artinya mereka khawatir terhadap kepemimpinan Bu Risma-Gus Hans. Siapa yang meragukan aspek keislaman Bu Risma-Gus Hans. Kedua tokoh ini juga menjadikan Islam sebagai rahmatan lil alamin. Sebagai bagian moralitas dan integritas yang menjiwai pemimpin,” kata Hasto.
Semakin mendekati hari H pencoblosan, Hasto mengatakan bahwa kepemimpinan Risma-Gus Hans yang semakin diterima masyarakat Jatim membuat ada yang ketakutan. Hal itu terkonfirmasi dengan banyaknya serangan kampanye hitam.
“Apalagi dengan debat terakhir menunjukkan kapasitas kepemimpinan Bu Risma berprestasi. Itu yang membuat banyak pihak khawatir,” kata Hasto.
“Serangan kepada Pak Hendy-Gus Firjaun juga tidak relevan. Sangat tidak relevan. Karena sejarah banyak yang ditutup-tutupi. Saya sampaikan ke Pak Hendy tidak usah takut. Kita semua menyatu ke bawah, karena PDIP bagian dari rakyat,” kata Hasto.
Komentari tentang post ini