JAKARTA – Manajemen PT Jababeka Tbk (KIJA), emiten pengembang properti memasang target penjualan pemasaran tahun 2024 sebesar Rp2,5 triliun.
Target ini, sekitar 13,6% lebih tinggi dibanding penjualan pemasaran Rp2,21 triliun tahun lalu.
Sekretaris Perusahaan KIJA Muljadi Suganda, dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (28/3/2024) mengemukakan, target penjualan pemasaran tersebut, antara lain akan ditopang oleh penjualan lahan industri di Cikarang sebesar Rp1,15 triliun.
Rinciannya, sebesar Rp750 miliar dari lahan industri dan lainnya di Cikarang, sekitar Rp400 miliar penjualan properti residensial dan komersial di Cikarang (termasuk Perusahaan Patungan) dan lainnya, serta Rp1,35 triliun berasal dari perusahaan patungan di Kendal, Jawa Tengah.
Pada 2023, jelas Muljadi, KIJA mencatat laba bersih sebesar Rp528,6 miliar, melejit 1.187% jika dibandingkan Rp41 miliar pada tahun 2022. Lonjakan laba Perseroan, menurut Muljadi, terutama ditopang oleh susutnya rugi selisih kurs sebesar 99,4% jadi Rp2,2 miliar pada 2023, dari Rp404 miliar tahun 2022.
Ini dampak pergerakan kurs valuta asing (forex) karena kerugian bersih atas forex, reklasifikasi cadangan translasi mata uang asing, dan derivatif (call spread).
Selain itu, lanjutnya, melejitnya laba KIJA juga ditunjang pendapatan bersih yang tumbuh 20% menjadi Rp3,291 triliun pada 2023 dibanding tahun 2022.
Penopang utama pendapatan KIJA adalah, penjualan lahan industri dan properti yang naik 24%, dari Rp1,378 triliun pada 2022 menjadi Rp1,709 triliun pada tahun 2023.
Hal ini, menurut Muljadi, sebagian besar disebabkan oleh peningkatan penjualan tanah matang, meningkat dari Rp781 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp1,308 triliun pada tahun 2023.
Komentari tentang post ini