Ia juga menyarankan keluarga menghindari memberi penjelasan mengenai data dan fakta kanker secara detail untuk menghindari kesalahpahaman.
Tugas utama keluarga adalah mendengarkan keluh kesah pasien tanpa memotong ceritanya, mendukung pasien dan tidak mengomentari cerita pasien secara berlebihan. Cukup dukung pasien dengan sepenuh hati.
Anggota keluarga juga dapat mengambil peran aktif dalam support group kanker agar mendapatkan dukungan dan rasa aman agar dapat mendampingi pasien kanker dengan lebih baik.
Bergiliran menjaga pasien bila anggota keluarga memiliki banyak personil dan adanya hari libur terjadwal merupakan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari kelelahan emosional dan fisik yang dapat berakhir distress pada anggota keluarga yang merawat dan mendampingi pasien kanker.
Dr.Titah mengharapkan agar masyarakat mau mengambil bagian untuk peduli pada pasien kanker.
Hal-hal kecil yang terlihat seperti sepele, seperti meluangkan waktu, mendengarkan, dan mendukung pasien kanker dalam menjalankan pengobatan medis akan mencegah terjadinya distress.
Ia pun berpesan agar pasien kanker tidak menutup diri, tidak ragu mengkomunikasikan perasaan tidak nyamannya, kesulitannya dan mengkomunikasikan kebutuhan akan dukungan dan pendampingan dari keluarga dan orang-orang terdekat.
Pada tahap yang lebih lanjut ia berharap pasien dapat menilai kemampuan dan batasan kemampuan diri sendiri sehingga lebih meningkatkan penerimaan terhadap diagnosis kanker yang dialaminya dan berujung pada peningkatan kualitas hidup pasien dengan kanker.
Komentari tentang post ini