Oleh: Donum Theo
Saban kali bangsa Indonesia akan merayakan hari ulang tahun kemerdekaan, Sang Putra Fajar seakan-akan selalu hadir mengingatkan agar jangan sekali-kali meninggalkan sejarah: bagaimana kemerdekaan ini diproklamasikan, bagaimana negara ini didirikan, dan bagaimana bangsa ini dipersatukan.
Persatuan Indonesia sebagai negara-bangsa, apabila dilihat dari luar, sebenarnya tidak masuk akal. Rohaniwan Franz Magnis-Suseno pernah mengatakan hal itu lewat artikelnya di Majalah Basis (2015) ketika mengurai persoalan stabilitas dan nasionalisme Indonesia.
Faktanya bangsa ini bersatu selama 76 tahun sejak naskah proklamasi kemerdekaan dibacakan pada hari Jumat, tanggal 17 Agustus 1945 yang lalu.
Persatuan, jika digambarkan dalam angka, nampak seperti ini: 17.504 pulau besar-kecil, 633 suku dengan 718 bahasa daerah, 34 provinsi, 416 kabupaten, 98 kota, dengan 270,20 juta jiwa penduduk.
Dahulu
Lebih lanjut, romo Magnis menunjukkan, imajinasi negara-bangsa sudah dinyatakan dengan meyakinkan bahkan sejak 17 tahun sebelum Proklamasi Kemerdekaan.
Komentari tentang post ini