Tepatnya saat para pemuda dari seluruh Nusantara yang pada hari Minggu, tanggal 28 Oktober 1928, bersumpah bertanah air satu, berbangsa satu, berbahasa satu: Indonesia.
Konsensusnya jelas dan nyata, bahwa dengan Sumpah Pemuda 1928, orang tidak lagi dibedakan dan diperlakukan menurut suku, agama, ras, dan antargolongan. Hasrat itu secara cerdik diwujudkan Ir. Soekarno ke dalam Pancasila, dengan mengutip pandangan Ernest Renan (1823-1892) dan Otto Bauer (1881-1938).
Dikatakan bahwa syarat adanya bangsa adalah kehendak untuk bersatu, le desir d’être ensemble.
Satu bangsa adalah satu jiwa, satu semangat,une nation est une âme, un principe spirituel. Oleh karena itu, sebuah bangsa adalah sebuah kesetiakawanan yang amat kuat, dibentuk oleh perasaan, pengorbanan, dan perjuangan.
Negara-bangsa adalah komunitas karakter yang tumbuh dari komunitas pengalaman. Perihal pengalaman kebangsaan ini mengasumsikan masa lalu yang disimpulkan di masa sekarang berdasarkan fakta konsensus nyata: persetujuan yang dinyatakan dengan jelas untuk terus hidup bersama dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Komentari tentang post ini