FGD ini dipandu Rohman Budiarto SH, MH (Direktur JPIP Jawa Pos) sebagai moderator.
“Kami mengundang para ketua Jurusan, Profesor dan doctor dari berbagai perguran tinggi di Jawa Timur ke sini. Mereka kami ajak untuk berdiskusi tentang masa depan migas Indonesia dan sekaligus manfaat langsung yang harus diterima oleh rakyat sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 33 UUD 1945,” ujar Prof DR Munawar Ismail.
Bagi Munawar, FGD ini akan berjalan terus tidak hanya untuk satu kali saja mengingat tanpa disadari Indonesia berhadapan sekelompok kepentingan yang ternyata bukan dikehendaki negara ataupun rakyat.
Peristiwa pencopotan direksi Pertamina secara bersamaan merupakan bukti nyata dari adanya kepentingan besar non negara dan rakyat yang terjadi di Pertamina. Dan kasus campur tangan non negara dan rakyat ini tidak hanya terjadi kali ini saja.
“Kemakmuran rakyat ternyata dicuri oleh kelompok kepentingan. Bagaimana mungkin 70 tahun merdeka, migas atau energi Indonesia yang begitu kaya tidak mampu menyejahterakan rakyatnya. Migas kita sudah banyak dicuri dengan cara yang sangat halus. Malaysia yang dulu belajar migas dari Indonesia, sekarang posisinya terbalik. Singapura yang tidak memiliki sumur-sumur migas ternyata mampu menjadi pengekspor. Indonesia ?” tanya Munawar.
Komentari tentang post ini