Dia meneruskan, “Bapakmu nggak bisa ngatur saya. Kamu juga nggak bisa ngatur saya. Karena sayalah pemegang kekuasaan sebagai presiden Republik Indonesia. Dan ini bukan mustahil terjadi.”
Bahkan, menurut Ikrar, kondisi itu akan terjadi sebelum kekuasaan Prabowo-Gibran akan berjalan, bila keduanya terpilih. Lebih ekstrim lagi, Ikrar melihat, paling lama kondisi seperti itu sudah terjadi sebelum enam bulan.
Sebab, Prabowo Subianto sudah merasa posisinya itu adalah pemegang penuh kekuasaan negara. “Bukan Jokowi, bukan kemudian Gibran,” imbuhnya.
Ikrar juga meminta Gibran Rakabuming Raka untuk tidak terlalu berharap banyak bahwa dia akan dicalonkan oleh Partai Gerindra sebagai calon presiden (Capres) lima tahun berikutnya atau pada Pilpres 2029.
Pasalnya, Partai Gerindra juga memiliki banyak kader muda yang mumpuni. Bahkan secara pengalaman politik jauh lebih matang dibanding Gibran Rakabuming Raka. Termasuk juga keluarga Prabowo Subianto sendiri yang secara pendidikan juga bagus dan pintar-pintar.
Komentari tentang post ini