JAKARTA-PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang kini tengah dirundung kasus sebenarnya sudah bobrok dari era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sejak tahun 2004.
Namun kasus ini diduga sengaja ditutup-tutupi karena banyaknya keterlibatan kepentingan. Baru di era Presiden Joko Widodo, kasus ini dibongkar.
Dari data yang kami himpun dari pelbagai sumber menunjukkan masalah Jiwasraya ternyata telah dimulai sejak tahun 2004.
Berikut rinciannya:
2004: Perusahaan melaporkan cadangan yang lebih kecil daripada seharusnya, insolvency mencapai Rp 2,769 triliun.
2006-2007: Pada 2006 laporan keuangan menunjukkan nilai ekuitas Jiwasraya negatif Rp 3,29 triliun karena aset yang dimiliki jauh lebih kecil dibandingkan dengan kewajiban. Oleh karenanya, BPK memberikan opini disclaimer untuk laporan keuangan 2006 dan 2007 karena penyajian informasi cadangan tidak dapat diyakini kebenarannya.
2008-2009: Defisit semakin lebar yaitu berturut-turut Rp 5,7 triliun di 2008 dan Rp 6,3 triliun di 2009. Maka di tahun 2009 mulai dilakukan langkah-langkah penyelamatan jangka pendek (re-asuransi).
Komentari tentang post ini