Oleh : Salamuddin Daeng
Ada seribu macam cara untuk menjatuhkan kredibilitas pemerintahan yang sah.
Biasanya oposisi lebih mahir dalam memainkan irama itu, dibandingkan dengan orang yang berkuasa dikarenakan kesibukan mengurus jabatan struktural. Sementara opisisi jauh lebih fleksibel dan leluasa. Itu biasa terjadi dimana mana, di semua negara.
Tindakan yang paling jitu dari oposisi adalah bagaimana mendorong pemerintah atau menjebak pemerintah melakukan pelanggaran UU.
Karena dengan terbukti melanggar UU maka oposisi dapat memainkan kartu AS mereka secara telak dapat mengatakan pemerintah melanggar konstitusi. Kalau sudah demikian maka akan ada alasan menjatuhkan pemerintahan tersebut, bukan sekedar mendelegitimasinya untuk kepentingan elektoral berikutnya.
Strategi ini tampak nyata dimainkan oposisi dalam 100 hari masa pemerintahan Prabowo Gibran. Berbagai gerakan mengusik telinga penguasa terkait dengan isue isue utama dan strategis.
Jika pemerintah tipis kuping maka pemerintah bisa galau atau bisa bisa mengambil suatu keputusan yang dapat mencelakai pemerintahan itu sendiri. Mari kita uraikan satu per satu potensi pelanggaran konstitusi yang dilakukan pemerintah akibat terprovokasi permainan oposisi.