JAKARTA-Presiden Joko Widodo mengakui tantangan yang dihadapi masyarakat muslim saat ini sangat besar. Adapun tantangan tersebut antara lain tingkat pengangguran yang tinggi, khususnya pada kaum muda dan belum bisa berintegrasi dengan yang lain. “Kita belum cukup kuat dalam sosial media dan teknologi sehingga kita tidak akan memenangkan pertarungan persepsi,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam Pembukaan World Islamic Economic Forum (WIEF), di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (2/8).
Untuk itu ujar Presiden, masyarakat muslim perlu diedukasi dan dilatih sehingga dapat memenangkan pertarungan. “Kalau tidak maka dunia akan meninggalkan kita di belakang,” tegas Presiden.
Saat ini kata Kepala Negara, dunia berada dimana inovasi tidak dapat ditinggalkan, penuh ketidakstabilan, perbedaan pendapatan yang tidak ada sebelumnya, perekonomian yang lemah dan pemulihan yang masih rentan. Akan tetapi, Presiden percaya bahwa inovasi bisa membantu untuk memperbaikinya. Namun dengan catatan, harus berhati-hati dan tidak menggunakan inovasi untuk kerakusan, tapi untuk kesejahteraan masyarakat. “Tidak ada jalan pintas, tidak ada keajaiban. Kita harus melakukan pekerjaan rumit, kerja yang sulit untuk membangun industri yang menciptakan lapangan kerja, membangun sistem yang mengedukasi anak-anak kita, dan melatih keterampilan dan perilaku kaum muda yang dibutuhkan di abad 21 ini” ujar Presiden Jokowi
Komentari tentang post ini