Menurut Refly, tidak mudah mewujudkan demokrasi yang sehat menyambut Pemilu 2024 RI dengan potensi kecurangan yang besar.
Namun, kata pria kelahiran Palembang itu, masyarakat punya tanggung jawab untuk mengawal proses pemilu jauh bisa terlaksana dengan adil.
“Saya mengatakan pemilu kita ini pemilu yamg becek, pemilu yang comberan, pemilu yang akan banyak money politics-nya, banyak kecurangan, banyak kekurangannya, banyak keterlibatan aparat, financial resources-nya, state aparat terlibat semua. Yakin saya dan itu sudah dimulai. Maka, walaupun demikian, karena kita menjadi bagian masyarakat yang bertanggung jawab, sedapat mungkin kita tetap mengawalnya menjadi pemilu yang jujur dan adil,” kata dia.
“Kita harus menjadi relawan-relawan untuk memastikan pemilu itu tidak curang, hasilnya adalah apa yang diputuskan oleh rakyat di bilik suara,” ujarnya.
Terakhir, Refly saat menjadi pembicara mengingatkan pimpinan kampus bisa netral dan jika pun berpihak tidak berdasarkan tekanan kekuasaan.
“Sekarang hati-hati, kampus akan diombang-ambingkan dengan kekuatan politik. Kalau bapak yakin netral, netral benar. Kalau berpihak, ya, sudah. Berpihak secara sehat. Berpihak, lah, dengan hati nurani dan akal sehat bukan berpihak kekuasaan dan uang serta tekanan dan takut kehilangan jabatan sebagai rektor,” katanya
Komentari tentang post ini