JAKARTA-Presiden Joko Widodo mengungkapkan, potensi pasar karbon Indonesia mencapai lebih dari Rp3.000 triliun, sehingga peluncuran bursa karbon hari ini bisa menjadi langkah konkret untuk menggarap perdagangan karbon.
“Potensi bursa karbon kita bisa mencapai Rp3.000 triliun, bahkan bisa lebih. Sebuah angka yang sangat besar,” kata Jokowi saat pidato peluncuran Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (26/9).
Jokowi mengatakan, perdagangan perdana karbon pada hari ini menjadi salah satu kontribusi Indonesia untuk berjuang melawan krisis perubahan iklim.
Nantinya, lanjut Presiden, hasil dari perdagangan karbon akan direinvestasikan pada upaya-upaya yang menjaga kelestarian lingkungan, khususnya pengurangan emisi karbon.
Pada perdagangan hari ini, tercatat volume perdagangan karbon mencapai 459.914 tCO2e, dengan frekuensi transaksi 13 kali senilai Rp69.600.
Adapun proyek yang terdaftar adalah, Pertamina NRE Proyek Lahendong Unit 5 dan 6 PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).
Komentari tentang post ini