JAKARTA – Pertumbuhan uang beredar (M2) mencapai sekitar 13,1% (yoy) pada Juni 2014, yakni Rp 3.861,7 triliun.
Pertumbuhan Mei 2014 mencapai sebesar 10,5%, dimana pertumbuhan uang beredar Juni 2014 jauh lebih tinggi.
“Pertumbuhan komponen uang kuasi tercatat meningkat dari 10,3% (yoy) pada Mei 2014 menjadi 14,0% (yoy) di Juni 2014. Di sisi lain, pertumbuhan M1 (Uang Kartal dan Giro Rupiah) relatif stabil pada 10,2% (yoy),” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Tirta Segara, Senin, (11/08/2014).
Menurut Tirta, berdasarkan komponennya pertumbuhannya, kenaikan uang beredar berasal dari komponen uang kuasi, yaitu dana pihak ketiga yang terdiri dari simpanan berjangka dan tabungan baik rupiah, valas, maupun simpanan giro valas.
Kenaikan didukung oleh suku bunga simpanan perbankan yang menarik.
Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, pertumbuhan M2 terutama disebabkan oleh pertumbuhan Net Foreign Assets seiring dengan aliran masuk modal asing.
Hal itu tercermin pada cadangan devisa yang meningkat. Sementara itu, Net Domestic Assets tercatat tumbuh lebih rendah sejalan dengan perlambatan kredit perbankan di tengah moderasi permintaan domestik.
Komentari tentang post ini