Oleh: Dimas ArdinugrahaÂ
Durasi suatu obligasi sering disalahartikan sebagai jangka waktu sejak suatu obligasi terbit sampai saatnya jatuh tempo.
Bukan, itu tenor. Secara definisi, durasi suatu obligasi adalah waktu yang diperlukan agar seluruh arus kas yang diterima investor – termasuk seluruh kupon dan pokoknya – sama dengan modal investasi yang dikeluarkan untuk membeli obligasi tersebut.
Dalam praktiknya, durasi obligasi adalah indikasi dari seberapa sensitif obligasi tersebut terhadap perubahan suku bunga.
Artinya seberapa besar perubahan harga pasar suatu obligasi, ketika suku bunga naik atau turun sekian persen.
Jika suatu obligasi memiliki durasi tinggi, maka harga pasarnya akan berubah cukup drastis seiring perubahan suku bunga.
Sebaliknya obligasi dengan durasi rendah, harganya tak akan berubah terlalu banyak ketika suku bunga berubah.
Investor obligasi yang awam sering kali hanya mengandalkan kupon, atau strategi hold-to-maturity ketika berinvestasi di obligasi, sehingga return investasinya terbatas.