Oleh: Petrus Selestinus
Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK), kembali melontarkan pernyataan yang bermuatan rasis dan diskriminatif, karena mengandung unsur diskriminasi ras dan etnis.
Pernyataan JK telah mengancam persatuan dan merusak kohesivitas sosial, di tengah upaya sekelompok masyarakat yang hendak merusak kohesi sosial masyarakat.
JK memaparkan bahwa, ekonomi umat Islam sedang terpuruk karena di antara 10 orang kaya, hanya 1 yang muslim.
Dari sisi ekonomi apabila ada 10 orang kaya, maka paling tinggi 1 orang muslim.
Tetapi apabila ada 100 orang miskin, setidaknya 90 umat yang miskin.
“Jadi pincang keadaan ekonomi kita,” kata JK.
Pernyataan JK dimaksud disampaikan di depan Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara silaturahmi Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) yang ditayangkan secara virtual, pada Senin 14 Juni 2021 dimuat beberapa media.
Di sini JK lagi lagi memaparkan soal kondisi ekonomi Indonesia yang dianggap sebagai pincang dan terpuruk, berdasarkan preferensi agama dan suku (sara), bahwa ekonomi umat Islam terpuruk karena di antara 10 orang kaya hanya 1 orang muslim yang kaya itu Tionghoa, Konghuchu dan Kristen.
Komentari tentang post ini