Pada putaran kedua, barulah KIB berpikir untuk menang. Lebih baik saat ini KIB fokus pada upaya untuk memperbesar popularitas dan meningkatkan elektabilitas calon yang hendak diusung. “Karena yang diselamatkan adalah partai. Persoalan nanti, ya nanti di putaran kedua, sudah boleh hitung-hitungan menang-kalah,” pungkasnya.
Daya Tawar
Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Diponegoro, Teguh Yuwono menyoroti sikap PPP yang mengajukan Plt.Ketua Umum Mardiono sebagai kandidat Capres. Hal itu dilihatnya sebagai upaya menaikkan bargaining power partai saja. “Saya melihat banyak partai menengah kecil kebawah, yang berinisiatif, itu lebih pada upaya meminta perhatian dari partai lain bahwa kami harus dihitung, punya kontribusi untuk koalisi,“ katanya, Senin (19/12/2022).
PPP berada di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama dengan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional. Dari ketiganya, Golkar memegang suara terbesar dan konsisten untuk mengajukan Ketum Airlangga Hartarto sebagai Capres Golkar. Namun, sampai hari ini masih belum ditentukan siapa Capres KIB. “KIB, dengan suara parpol yang tanggung, calon yang belum jelas, dalam arti apakah cukup confidence, karena survei dua digit masih seputar Ganjar, Prabowo, Anies,” ujar Teguh lagi.
Komentari tentang post ini