JAKARTA-Ketua DPP Golkar Bambang Soesatyo membantah uang dugaan suap Bakamla yang melibatkan Politisi Golkar Fayakhun Andriadi untuk Munas Golkar.
Fayakhun disebut-sebut pernah meminta uang 300 ribu dolar AS sebagai fee proyek pengadaan drone dan satelit di Bakamla dan Kemenhub.
Uang tersebut akan diberikan kepada para petinggi Golkar di Munaslub Golkar, di Bali, Mei 2016.
Bamsoet sendiri saat Munaslub itu sebagai Bendahara Umum Golkar, namun tidak mengetahui ada aliran dana ke partai saat itu.
“Tidak ada itu. Mengalir ke mana? Kalau Fayakhun itu kelompok mana? Kan ada Ancol, ada Bali. Saya sendiri di Bali. Kalau Fayakhun di Ancol,” tegas Bamsoet pada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta Pusat, Kamis (25/1/2018).
Saat itu, DPP Golkar memang sedang terbelah menjadi dua kubu, yaitu Agung Laksono (Ancol), dan Aburizal Bakrie (Bali).
Karena itu Ketua DPR RI itu mengaku tidak tahu menahu soal dana Bakamla tersebut.
“Fayakhun tidak masuk struktur dan dia masuk di kelompoknya Pak Novanto. Saya kan kelompoknya Ade Komaruddin,” ujarnya.