JAKARTA – Jurubicara PDI Perjuangan Guntur Romli berpendapat, penetapan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap merupakan ‘orderan politik’ dari pihak-pihak yang ingin mengacak-acak partai.
Hal itu disampaikan Romli mengomentari pernyataan mantan politisi PDI Perjuangan Effendi Simbolon yang meminta Megawati Soekarnoputri mundur dari jabatannya, pasca penetapan Hasto sebagai tersangka oleh KPK.
“Kami semakin yakin, penetapan tersangka pada Saudara Sekjen (Hasto Kristiyanto) merupakan ‘orderan politik’ sebagai pintu masuk menekan Ibu Megawati mundur,” tandas Romli kepada wartawan, Rabu (8/1/2025).
Romli menduga, keberanian Effendi Simbolon menyinggung Ketua Umum PDIP setelaj politisi yang juga dipecat PDP Perjuangan tersebut bertemu dengan Joko Widodo (Jokowi).
“Effendi Simbolon baru bertemu dengan Jokowi, mungkin itu hasil pertemuan mereka yang sama-sama pecatan PDI Perjuangan,” katanya.
Guntur kemudian menyinggung pernyataan Megawati pada 12 Desember 2024 lalu yang mengatakan ada pihak yang mau mengacak-acak PDIP.