“Bagaimanapun, isu keamanan di Semenanjung Korea dan Asia Timur adalah isu keamanan bersama. Kegagalan menangani ketegangan di Asia Timur akan berdampak luas karena ketegangan ini melibatkan negara-negara super power yang kuat secara ekonomi dan militer,” masih kata Teguh.
Pada bagian lain, Teguh mengatakan, sedikit banyak ada peluang peredaan ketegangan di Semenanjung Korea pasca pemilihan presiden di Korea Selatan bulan Mei mendatang.
Apabila presiden baru Korea Selatan berasal dari kubu progresif-demokratik, bukan tidak mungkin Korea Selatan akan mengaplikasikan pendekatan yang lebih bersahabat seperti di era Kim Dae-jung dan Roh Moo-hyun.
Namun begitu, masih menurut Teguh, sebesar apapun keinginan pemerintahan baru di Korea Selatan mengaplikasikan pendekatan yang lebih bersahabat, tetap tidak mudah karena Korea Selatan terikat pada berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB terkait nuklir Korea Utara.
Di sisi lain, melihat agresifitas Korea Utara yang diperlihatkan melalui sejumlah ujicoba senjata baru-baru ini, bisa saja ketegangan akan menemui kulminasi dalam waktu yang tidak lama lagi.
Komentari tentang post ini