Oleh: Justitia Tripurwasani
Ramadan tak hanya kental dengan nilai-nilai spiritual.
Jika ditelisik lebih dalam, Ramadan mengajarkan nilai-nilai positif yang akan sangat berdampak jika diaplikasikan dalam pengelolaan keuangan.
Selama Ramadan kita dilatih untuk menahan keinginan, disiplin tak berlebihan, jujur, dan peduli terhadap sesama.
Nilai-nilai tersebut sebenarnya menjadi fondasi kuat untuk menciptakan keseimbangan dalam keuangan.
Mengelola keuangan sebenarnya bukan pekerjaan mudah namun akan jadi lebih mudah jika kita sudah memahami esensi dari uang yang kita kelola.
Belajar dari nilai Ramadan, nilai uang akan lebih dari sekadar alat tukar.
Uang yang dikelola dengan benar bisa membawa berkah untuk diri sendiri hingga lingkungan sekitar”.
Saat kita mampu mengendalikan keinginan, kita akan mampu menghindari pengeluaran yang tak perlu atau impulsif. Kita akan mampu fokus pada kebutuhan yang penting dan memang sangat dibutuhkan saat ini.
Selanjutnya ketika kita mampu disiplin menjaga kebiasaan agar tak berlebihan membuat kondisi keuangan akan semakin sehat dan terbebas dari jerat utang yang memberatkan.
Kemudian dalam pengelolaan keuangan kita membutuhkan kejujuran, terutama jujur pada diri sendiri yaitu menyadari kemampuan keuangan sebelum mengambil keputusan finansial penting.
Lalu nilai Ramadan juga mengajarkan kita untuk berbagi.
Uang yang kita miliki tak sepenuhnya milik kita, di dalamnya terdapat bagian orang lain yang harus disalurkan.
Penyaluran bisa disesuaikan dengan kenyamanan kita masing-masing.
Berbagi melalui investasi
Berbagi kebaikan dengan sesama memang bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti bersedekah, memberikan bantuan untuk korban bencana, dan banyak hal lainnya.
Di luar itu semua, berinvestasi merupakan salah satu cara untuk berbagi dengan sesama.
Saat kita berinvestasi, uang kita akan dibelanjakan ke aset investasi seperti saham atau obligasi.
Nantinya uang yang terkumpul akan dipergunakan oleh penerbit saham dan obligasi untuk mengembangkan bisnis menjadi lebih besar.
Berkembangnya bisnis membuka banyak lapangan pekerjaan untuk masyarakat luas.
Masyarakat sudah mengenal apa yang disebut investasi syariah. Investasi syariah adalah jenis investasi yang pengelolaannya menggunakan prinsip-prinsip syariah.
Agar investasi syariah semakin membumi, OJK selama bulan suci Ramadan 1446H mengadakan kampanye nasional keuangan syariah bertajuk Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) 2025 untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah masyarakat secara umum.
Kegiatan ini dan melibatkan seluruh stakeholders industri keuangan antara lain Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) Syariah termasuk Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Asosiasi, Kementerian/Lembaga hingga komunitas.
Terlepas dari momentum Ramadan, data Statistik Reksa dana Syariah dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Januari 2025 menunjukkan perkembangan positif dalam jumlah dan nilai aktiva bersih (NAB).
Dana kelolaan reksa dana syariah nasional mencapai Rp51,74 triliun pada Januari 2025. Jika dibandingkan dengan Desember 2024, dana kelolaan reksa dana syariah bertambah Rp1,19 triliun dari Rp50,55 triliun.
Disisi lain jumlah reksa dana syariah tidak tumbuh secara signifikan sejak Desember 2024 dengan jumlah 246 reksa dana syariah beredar per Januari 2025.
Salah satu investasi berbasis syariah adalah reksa dana syariah.
Apa sebenarnya yang ditawarkan lebih oleh reksa dana syariah: