JAKARTA-Pusat Inovasi Huawei adalah sarana alih pengetahuan edukatif yang disiapkan Huawei Indonesia guna menyajikan use case dan contoh-contoh inovasi berbasis teknologi digital mutakhir seperti 5G, cloud, kecerdasan buatan (AI), machine learning, pada papan tulis pintar Huawei IdeaHub.
Pusat Inovasi Huawei ini terbuka bagi periset, akademisi, maupun publik yang ingin belajar lebih banyak tentang solusi teknologi yang sedang diadopsi Huawei sebagai solusi berbagai persoalan yang dihadapi berbagai sektor dan industri.
Kunjungan petinggi Badan Inovasi dan Riset Republik Indonesia (BRIN) ke Pusat Inovasi Huawei baru-baru ini menegaskan komitmen jangka panjang untuk bekerja sama dalam suatu kerangka kerja untuk mengakselerasi kegiatan penelitian, riset dan pengembangan teknologi di Indonesia.
CEO Huawei Indonesia Jacky Chen menegaskan Huawei selalu menepati komitmennya untuk menghadirkan manfaat transformasi digital secara menyeluruh kepada setiap lapisan masyarakat Indonesia sejak hadir di Indonesia lebih dari 21 tahun yang lalu.
Pandemi semakin mendekatkan Huawei dengan masyarakat sebagaimana Huawei percaya bahwa riset teknologi digital termutakhir dapat membantu memecahkan berbagai masalah seputar pemulihan pasca-pandemi dan pembangunan nasional yang bersifat multi-dimensional.
“Inovasi, penelitian, riset, dan pengembangan merupakan bagian inti DNA Huawei. Hingga 15 persen anggaran kami dialokasikan kepada kegiatan riset dan pengembangan, sementara lebih dari setengah pegawai Huawei juga terlibat penuh dalam riset dan pengembangan. Strategi ini membuahkan hasilnya ketika kami terbukti mampu mengontribusikan berbagai solusi teknologi untuk beragam sektor di beberapa negara di kala pandemi, termasuk Indonesia,” tegas Jacky.
Jacky menambahkan, Pusat Inovasi Huawei menggambarkan bentuk keseriusan Huawei dalam mengenalkan hasil-hasil inovasinya kepada khalayak ramai. Bersama dengan hadirnya Huawei ASEAN Academy Engineering Institute yang terlengkap se-Asia Pasifik, Pusat Inovasi Huawei menyajikan fasilitas yang mendukung riset dan inovasi secara masif.
Kepala BRIN Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc. menegaskan kapasitas untuk melakukan riset berbasis inovasi adalah komponen yang wajib dimiliki Indonesia untuk menjadi negara maju.
Maka, sebagai bahan bakar inovasi, kegiatan riset wajib diperkuat, didukung, dan didorong di setiap sektor industri.
Di sela-sela kunjungannya, Kepala BRIN mengapresiasi kontribusi Huawei terhadap ekosistem riset teknologi di Indonesia, sekaligus menyambut baik kerja sama lebih erat antara BRIN dan Huawei ke depan, termasuk kolaborasi dalam riset dan pengembangan, di berbagai bidang yang konkret dan use cases yang spesifik yang dibutuhkan oleh BRIN maupun Indonesia.
“Dalam pengembangan R&D di Indonesia, BRIN memang ingin memiliki bermitra dengan Huawei yang memiliki ‘jam terbang’ yang sudah diakui keandalannya di dunia. Huawei memiliki lebih dari separuh karyawan bekerja di bidang R&D. Kami berharap dapat berkolaborasi dalam R&D di Indonesia, entah dalam bentuk laboratorium bersama atau kerjasama yang saling menguntungkan lainnya,” tutur Handoko.
Huawei Indonesia juga terus menyerukan pentingnya sinergi multiple helix antara ekosistem pemerintah, swasta, akademisi, komunitas, dan media.
“Kerja sama Huawei Indonesia dengan BRIN yang ditandai dengan kunjungannya ke Pusat Inovasi Huawei melambangkan tingginya kepercayaan kami terhadap sinergi yang melibatkan segenap pemangku kepentingan lintas ekosistem. Bersama kita akan mampu mewujudkan mimpi besar Indonesia, yaitu menjadi kekuatan ekonomi digital global yang patut diperhitungkan,” pungkas Jacky.
Berawal dari lima pegawai ketika kantornya pertama kali dibuka di Indonesia 21 tahun lalu, Huawei Indonesia kini memiliki lebih dari 2 ribu pegawai tetap.
90 persen pegawai Huawei Indonesia terdiri dari talenta lokal yang menghasilkan kontribusi nyata bagi ekonomi setempat.
Komentari tentang post ini