JAKARTA-Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendukung setiap upaya internasionalisasi Usaha Kecil Menengah (UKM). Di hampir semua negara, UKM menjadi tulang punggung ekonomi. Karena itu, UKM perlu ditingkatkan kapasitasnya sebagai bagian penting rantai nilai perdagangan global dengan memperoleh fasilitasi kebijakan yang tepat, pemasaran produk yang efektif, dan penyediaan akses pendanaan yang memadai. “UKM merupakan tulang punggung pendapatan nasional dan penyediaan lapangan kerja, termasuk di Indonesia dan negara-negara lain anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI). Kebijakan pengembangan UKM diperlukan agar menjadi sektor yang lebih mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang seimbang dan inklusif, serta menyentuh kehidupan kelompok masyarakat paling rentan dan terpinggirkan,” kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, usai membuka Workshop SME’s in the Borderless Era, Shaping Opportunity in the Global Value Chain, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (1/10).
Dia menyampaikan bahwa UKM di Asia Tenggara memainkan peran penting bagi pertumbuhan ekonomi negara-negara di wilayah ini. UKM selama ini banyak membantu kelompok masyarakat termasuk perempuan, minoritas, dan kelompok yang kurang beruntung lainnya. Oleh karena itu, dukungan untuk UKM dalam rantai nilai global adalah bagian penting dari solusi permasalahan tersebut. “Data Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan bahwa lebih dari 99% perusahaan di Indonesia adalah UKM. Mereka memberikan kontribusi terhadap GDP sebesar 59% dan kontribusi terhadap lapangan pekerjaan sebesar 97%,” tegasnya.
Komentari tentang post ini