Koperasi ini berdiri sejak 2016 dan memiliki sekitar 800 anggota dengan total lahan kopi mencapai 1200 hektare dan sawah 300 hektare.
Sayangnya koperasi ini sempat mengalami kendala permodalan.
“Ini koperasi yang sangat potensial, yang bahkan sudah punya gudang yang dikelola dengan cara resi gudang, namun ada kendala pada permodalan padahal permintaan pasarnya besar,” kata Arif.
Arif menjelaskan, Koperasi Produsen GLB saat ini bukan hanya mengelola perkebunan sendiri dari anggota-anggotanya namun juga sebagai aggregator di perkebunan yang ada Jawa Barat yang memiliki luas sekitar 200 hektare.
“Ke depan akan ditambah lagi sebesar 50 hektare, maka dari itu kami hari ini mengajak para investor untuk terlibat membangun kemitraan dengan Koperasi Produsen GLB,” kata Arif.
Arif mengatakan bahwa semua orang berkesempatan bermitra dengan Koperasi Produsen GLB.
“Semua orang bisa jadi investor,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Rahmat Samulo menyambut baik inisiatif Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM).
Komentari tentang post ini