“Saya secara pribadi melihat ini sangat prospektif untuk investasi dan juga memberdayakan masyarakat di sini agar lebih maju karena komoditasnya ada, pasarnya juga sudah ada,” kata Rahmat.
Di tempat yang sama, Ketua Koperasi Produsen GLB Miftahudin Shaf mengapresiasi berbagai kebijakan dan dukungan dari KemenKopUKM terhadap pengembangan koperasi dalam menjalankan usaha, khususnya untuk Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah.
“Alhamdulillah, ini bagus sekali untuk prospek anggota kita terutama untuk mengatasi kendala kita saat ini terkait permodalan guna penambahan kebun agar mencapai target satu orang (petani) minimal menguasai 3 hektare supaya masuk ke skala ekonomi,” kata Miftah.
Hitungannya, dengan investasi sebesar Rp65 juta per hektare, sudah termasuk biaya bibit, penanaman, perawatan, hingga panen.
“Ini akan menghasilkan saat memasuki usia 2 tahun, dan di tahun ketiga modal sudah bisa kembali,” kata Miftahudin.
Memasuki tahun ketiga, kata Miftahudin, akan sudah masuk tahap profit revenue sharing sebesar 30:70 untuk investor.
Komentari tentang post ini