Hal ini untuk mengimbangi laju daur hidup produk atsiri yang sangat cepat.
Selain itu, industri atsiri didorong untuk memperkuat aspek keberlanjutan (sustainability) dan ramah lingkungan, sehingga bisa berdaya saing global dan memenuhi kebutuhan konsumen saat ini.
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika menjelaskan, terdapat beberapa faktor penentu penumbuhan industri atsiri, terutama di sisi hilir.
Faktor-faktor tersebut meliputi formulasi produk akhir, jaminan pasokan dan kualitas bahan baku, serta kompetensi sumber daya manusia (SDM) industri.
“Kemenperin telah menjalankan beberapa upaya untuk mendukung perkembangan industri atsiri, di antaranya melalui fasilitasi yang dilakukan selama periode 2017-2021, meliputi penyusunan SNI minyak atsiri mentah sebagai bahan baku industri, SNI Bioaditif BBM Diesel sebagai dukungan pemasaran produk hilir atsiri siap pakai, pelatihan dan sertifikasi kompetensi SDM Industri Minyak Atsiri, hingga fasilitasi promosi industri minyak atsiri dengan negara maju untuk mendukung terciptanya kemitraan saling menguntungkan,” jelas Putu.
Komentari tentang post ini