JAKARTA-Sebagai salah satu bahan baku industri, rotan menjadi salah satu bidikan Kementrian Perindustrian untuk terus ditingkatkan nilai tambahnya. Karena dengan meningkatkan nilai tambah rotan sebagai bahan baku industri hilir berbasis agro, diharapkan mampu menimbulkan multi effect yang positif dalam skala luas. Hal itu disampaikan Wakil Menteri Perindustrian Alex SW Retraubun dalam perjalanan ke Palu, Sulawesi Tengah (13/5) bersama pejabat instansi terkait dan wartawan dalam rangka program “Pemberian Bantuan Bangku Sekolah Rotan dalam rangka Pelaksanaan Program CSR”.
Menurut Wamenperin, peningkatan nilai tambah rotan mampu membantu menumbuhkan penyerapan tenaga kerja, meningkatkan perolehan devisa, peningkatan keterampilan, dan menumbuhkembangkan industri pendukung terkait lainnya.“Indonesia merupakan negara penghasil rotan terbesar di dunia, diperkirakan 85% bahan baku rotan di seluruh dunia dihasilkan oleh Indonesia, sisanya dihasilkan oleh negara lain seperti Philippina, Vietnam dan negara-negara Asia lainnya. Daerah penghasil rotan di Indonesia tersebar di Pulau Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan Papua,” ujar Wamenperin.
Komentari tentang post ini