Meskipun tarif listrik sudah dibedakan antara tarif rumah tangga dan tarif industri, menurut Bambang, industri masih menikmati subsidi listrik yang besar.
“Menurut Susenas, dari 10 pengguna listrik terbesar delapan diantaranya adalah mall. Sisanya bandara,” kata Bambang.
Dengan mempertimbangkan itu pula, maka pemerintah mengambil keputusan menaikkan tarif listrik.
Bambang juga menambahkan, kendati tarif listrik untuk industri dinaikkan, sebetulnya tarif itu belum mencapai tarif keekonomiannya.
“Jadi industri pun sebetulnya masih menikmati subsidi listrik,” tutup dia.