JAKARTA-Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI) Triwulan III-2014 mengindikasikan adanya perlambatan kenaikan harga properti residensial di pasar primer. Hal ini tercermin dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan III-2014 yang tumbuh sebesar 1,46% (qtq), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 1,69% (qtq).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segaramenjelaskan perlambatan kenaikan harga terjadi pada semua tipe rumah, khususnya rumah tipe kecil. “Untuk triwulan IV-2014, hasil survei memperkirakan harga properti residensial akan tumbuh 0,63% (qtq), melambat dibandingkan pertumbuhan pada triwulan III-2014,” jelasnya di Jakarta, Selasa (11/11).
Sejalan dengan perkembangan harganya, ujarnya volume penjualan properti residensial juga melambat. Hasil survei menunjukkan bahwa volume penjualan properti residensial pada triwulan III-2014 tumbuh sebesar 33,69%, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 36,65% (qtq). “Perkembangan sektor properti residensial tersebut sejalan dengan proses penyesuaian perekonomian yang masih berlangsung secara terkendali ke arah yang lebih seimbang dan berkesinambungan,” imbuhnya.