JAKARTA-Peneliti The Indonesian Institute, Center For Public Policy Research (TII), Nuri Resti Chayyani mengatakan pemberlakuan satu harga akan memberikan eksternalitas negatif pada pasar dan akan memonopoli ekosistem wisata Taman Nasional Komodo (TNK) terutama pada pelaku wisata.
Diantaranya penurunan okupansi hotel, penurunan omzet UMKM setempat, dan hilangnya pekerjaan masyarakat yang bergantung pada wisata.
Menurut peneliti bidang ekonomi TII ini, peningkatan tarif akan menurunkan tingkat kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Namun, hal tersebut merupakan keputusan yang sudah berlandaskan penelitian ilmiah, serta mengedepankan keberlangsungan sumber daya alam melalui konservasi.
“Dalam pemanfaatan sumber daya alam yang memprioritaskan konservasi dan kelestarian Taman Nasional Komodo, tentunya memerlukan landasan akademik yang matang agar tujuan tercapai. Setelah pertimbangan akademik dilakukan, dibutuhkan waktu untuk sosialisasi kepada masyarakat agar tidak ada selisih paham dengan pelaku wisata setempat,” ujar Nuri dalam Siaran Pers TII hari Rabu (3/8).
Komentari tentang post ini