JAKARTA– Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi memecat Presiden RI ke -7 Joko Widodo (Jokowi) dari kader partai berlambang banteng.
Pemecatan juga berlaku untuk putra sulung Jokowi yang juga Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, dan mantu Joko Widodo yang juga Gubernur Sumatera Utara terpilih Bobby Nasution.
Namun paska pengumuman pemecatan Jokowi oleh DPP PDI Perjuangan, masyarakat pada bertanya kenapa baru diumumkan sekarang, kenapa tidak dari kemarin ketika masih Pilpres?
Apakah ada pertimbangan dari DPP PDI Perjuangan? Seperti menjaga marwah Jokowi yang kala itu masih menjabat presiden?
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif Deddy Yevri Hanteru Sitorus menjelaskan PDIP memiliki nilai etik dan moralitas politik untuk menjaga martabat Jokowi sebagai Presiden yang harus dihormati semasa menjabat.
Setelah Pilpres dan Pileg, PDIP ingin fokus dan konsentrasi untuk menghadapi Pilkada sebagai agenda politik nasional.
“Setelah pemilukada selesai kami baru punya waktu untuk mengumpulkan pimpinan Partai dari seluruh provinsi untuk mengevaluasi kader-kader yang melakukan pelanggaran aturan partai. Jadi proses ini bukan khusus hanya soal Jokowi dan keluarga tetapi kader-kader di seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Komentari tentang post ini