Mereka blusukan dengan membawa ragam cerita buruk tentang SBY dan keluarganya. Untuk mendapatkan simpati dari calon penguasa baru. Atau, minimal bisa diterima di lingkungan calon pemimpin baru.
Mudah-mudahan, sepak terjang para pengkhianat SBY itu disimak oleh para tokoh yang akan maju dalam pemilihan presiden tahun ini. Para pengkhianat seperti itu sebaiknya tidak diberi kesempatan atau ruang.
Karena itu, sangat penting bagi para tokoh untuk selektif manakala didekati figur-figur yang sebelumnya begitu dekat dengan SBY. Para sengkuni itulah yang diduga selama ini merusak reputasi pemerintahan SBY.
Memanfaatkan kedekatan dengan kekuasaan, mereka antara lain membangun kartel pangan, melakukan mark up atas sejumlah proyek pemerintah hingga mengambil keuntungan dari jabatannya melalui kebijakan yang dikeluarkan. Meski itu merugikan rakyat.
Kalau mereka bisa berkhianat pada SBY sebagai majikan yang selama ini memberikan kekuasaan dan kenikmatan sebagai orang dekat Istana, para Sengkuni itupun bisa menjadi brutus-brutus baru yang akan menikam dan mengkhianati majikan baru mereka untuk mendapat tempat kembali ke majikan atau penguasa berikutnya. Waspada, waspadalah!
Penulis adalah Anggota Komisi III DPR RI/Presidium Nasional KAHMI 2012-2017
Komentari tentang post ini