“Ketiga modal tersebut membuat saya optimis, kita akan mampu menghadapi tantangan global atas tiga disrupsi tersebut,” ungkapnya.
Hanya saja, untuk mewujudkan kekuatan Indonesia, dibutuhkan tekad bersama seluruh elemen bangsa untuk bersatu.
Sehingga Indonesia bisa lepas landas dengan modal semua yang sudah dibangun oleh pemerintahan hari ini dan pemerintahan sebelumnya.
“Tekad bersama hanya bisa diwujudkan bila rakyat punya saluran untuk ikut menentukan arah perjalanan bangsa dan ketidakadilan bisa dikikis,” pungkasnya.
“Untuk itu kita harus berani melakukan telaah dan pengkajian ulang atas apa yang telah terjadi sejak Era Reformasi hingga hari ini, dimana beberapa indikator kesenjangan dan karakter jati diri bangsa Pancasila yang faktanya semakin memudar, menjadi invidualistis, materialis dan pragmatis. Kita harus koreksi, untuk kembali ke Pancasila,” tuturnya.
Sementara itu Rais ‘Aam JATMAN, Habib Luthfi bin Ali bin Yahya mengapresiasi apa yang disampaikan Ketua DPD RI terkait tantangan Indonesia ke depan. Ia berharap bangsa ini menyadari kondisi Indonesia dan tantangan dunia ke depan untuk bersatu.
“Apa yang disampaikan Pak LaNyalla memang benar. Ketegangan geopolitik global memang mengerikan dampaknya. Saya berharap fakta-fakta tersebut menjadi peringatan untuk kita semua. Pra Muktamar maupun Muktamar JATMAN nanti perlu juga memperhatikannya, sehingga kita mampu membantu menciptakan ketahanan-ketahanan bagi bangsa ini,” kata Habib Luthfi.