Novanto mengatakan, dirinya memandang, atas dasar itulah, NU seringkali disebut sebagai paham yang berada di tengah, moderat, mampu beradaptasi dan berakulturasi dengan berbagai tradisi serta paham keagamaan yang ada.
Bahkan atas dasar itu pula, kata dia, NU telah menunjukkan sebentuk pemahaman yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi atas berbagai perbedaan paham yang berbeda-beda. NU selalu berdiri di tengah sebagai figur pengayom, penengah dan pemersatu bangsa.
“Menurut saya, NU adalah organisasi penyejuk bagi seluruh umat, bukan hanya umat muslim, tapi seluruh umat beragama di Indonesia, sejak dulu dimasa perjuangan kemerdekaan sampai saat ini,” katanya.
-
Karena itu, Novanto mengajak untuk merenungkan kembali, menapak tilas jejak-jejak sejarah NU agar inspirasi perjalanannya tetap mewarnai pekembangan dan kemajuan bangsa kita saat ini.***