Hal itu berdampak pada kesan elitis dari masyarakat pada para ketua parpol.
“Sejauh ini, ketua parpol berlaku elitis dan kurang merakyat,” tambahnya.
Parpol juga dinilai belum berhasil mengubah persepsi negatif publik pada politik menjadi persepsi positif.
Dalam pandangan Suko, pimpinan partai politik juga belum mampu membangun komunikasi politik yang apik dengan masyarakat.
“Selama ini komunikasi politik ketua parpol dengan rakyat kurang intensif,” taambahnya.
Menurut Suko, popularitas dan elektabilitas personal dari ketua partai politik (parpol) tidak begitu penting ketika yang bersangkutan tidak hendak maju dalam kontestasi Pilpres 2024.
“Bagi ketua parpol yang tidak maju pilpres, elektabilitas tidak penting. Yang penting justru popularitas dan elektabilitas parpol,” ungkapnya.
Suko menilai, rendahnya elektabilitas dan popularitas ketua parpol banyak disebabkan oleh persepsi negatif publik terkait politik.
“Rendahnya popularitas dan elektabilitas ketua parpol disebabkan persepsi negatif terhadap politik,” jelasnya. ***
Komentari tentang post ini