JAKARTA – Anggota Baleg DPR RI Muhammad Kholid, mendesak DPR agar membuat regulasi yang menjiwai nasionalisme ekonomi yang diwariskan Wapres RI pertama, Bung Hatta.
Hal itu disampaikannya dalam rangka merespons pailitnya perusahaan tekstil raksasa Sritex atau PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL).
“Kita harus melakukan perlawanan terhadap kebijakan yang merugikan industri tekstil kita. Sritex sudah jadi korbannya. Nasionalisme Ekonomi yang diwariskan oleh Bung Hatta harus kembali pada periode ini dan terwujud di regulasi dan UU. Itu yang harus kita perjuangkan bersama,” tegas Kholid dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (6/11/2024).
Politisi Fraksi PKS ini memaparkan bahwa saat ini lanskap ekonomi politik global sudah berubah, yaitu dari neoliberalisme ke resource nationalism. Buktinya, kata Kholid, adalah kebijakan proteksionisme Amerika Serikat terhadap electric vehicles (EVs) dari China. Tahun ini, misalnya, presiden Biden menaikkan tarif EV buatan China dari 25 persen ke 100 persen.
“Ideologi negara-negara di dunia sudah berubah. Liberalisasi dan deregulasi ala washington consensus sudah obsolete atau usang. Lanskap baru international trade mengarah ke proteksionisme,” sambung anggota DPR RI dari Dapil Jawa Barat VI itu.
Komentari tentang post ini