Namun sektor Industri pengolahan mencatat penurunan sebesar 14,02 persen (MoM) dan sektor pertanian turun sebesar 30,06 persen (MoM).
Meskipun mengalami penurunan secara bulanan, kata Mendag, secara tahunan semua sektor menunjukkan kenaikan ekspor.
“Sektor pertambangan naik sebesar 95,37 persen (YoY), sektor migas naik 66,99 persen (YoY), industri pengolahan naik 54,02 persen (YoY), dan sektor pertanian naik 0,69 persen (YoY0,” kata Mendag.
Menurut Mendag kenaikan signifikan ekspor nonmigas secara tahunan bukan hanya disebabkan low base effect dari pertumbuhan rendah pada 2020, melainkan juga ditopang membaiknya harga komoditas ekspor dan pertumbuhan perekonomian dunia.
Sementara itu ekspor ke beberapa kawasan tercatat tumbuh positif dan cukup signifikan, antara lain ke Karibia sebesar 62,83 persen dan kawasan Eropa Selatan sebesar 28,69 persen.
“Meningkatnya ekspor nonmigas ke beberapa kawasan menunjukkan mulai pulihnya permintaan negara-negara berkembang yang terdapat di kawasan tersebut. Namun, kasus COVID-19 yang kembali melonjak di beberapa kawasan menyebabkan kinerja ekspor ke beberapa kawasan mengalami koreksi, seperti di kawasan Asia Tengah turun 51,66 persen, Asia Selatan turun 19,70 persen, dan Eropa Tengah turun 17,04 persen,” jelas Mendag.
Komentari tentang post ini