“Kelompok industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia, yang di dalamnya termasuk industri kosmetik juga berkontribusi cukup bagus, yaitu 6,8 persen terhadap PDB sektor industri pengolahan non-migas pada tahun 2023,” sebut Reni. K
ontribusi ini menempati posisi nomor dua setelah sumbangsih dari industri makanan yang mencapai 17,2 persen.
Reni juga mengemukakan, industri kosmetik, yang termasuk dalam kelompok KBLI 20 kimia, berada dalam fase ekspansi selama 21 bulan berturut-turut, berdasarkan capaian Indeks Kepercayaan Industri (IKI).
Kinerja industri kosmetik ini juga memiliki andil besar terhadap performa IKI bulan Oktober 2024 yang berada di fase ekspansi dengan angka 52,75.
“Pencapaian tersebut menandakan juga bahwa pandangan pelaku industri terhadap kondisi iklim usaha Indonesia selama enam bulan ke depan tercatat masih optimis,” ujarnya.
Tren positif ini tak terlepas pula dari dorongan inovasi industri dalam negeri, salah satunya industri kosmetik.
“Saat ini, tren memadukan zat bahan alam (organic based cosmetics) dari minyak atsiri, tumbuhan herbal, dan rumput laut mendorong industri lokal berinovasi menciptakan produk yang berkualitas dan memiliki nilai ekonomis tinggi,” papar Reni.
Komentari tentang post ini