MAKASSAR-PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IDX: IPCM) kembali menggelar kegiatan jumpa investor dalam Emiten Forum berkolaborasi dengan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia di Makassar.
Kegiatan yang mengusung tema “Membedah Potensi Sektor Jasa Transportasi Kapal bersama IPCM – Chapter Makassar” ini diselenggarakan untuk mengenalkan bisnis pemanduan dan penundaan kapal di pelabuhan serta membedah prospek kinerja Perseroan.
Hadir sebagai narasumber dari IPCM antara lain Sekretaris Perusahaan, Eddy Haristiani; Vice President Transformasi dan Pengembangan Bisnis, Andisyah Kadir dan Vice President Keuangan, Angga Iriano.
Dalam forum ini Eddy Haristiani, Sekretaris Perusahaan IPCM menyampaikan, sebagai emiten penyedia jasa pemanduan dan penundaan kapal di bawah naungan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Group, IPCM terus memperkuat dan akan memperluas bisnis ke depannya.
“Kami optimis menjadi perusahaan yang andal dan terpercaya di Indonesia dengan didukung Sarana Bantu dan Prasarana Pemanduan yang memadai dan memenuhi persyaratan standar dan sertifikasi sesuai dengan ketentuan regulasi,” jelasnya.
Dalam kegiatan operasionalnya, IPCM memenuhi persyaratan standar dan sertifikasi sesuai dengan ketentuan regulasi sebagaimana diatur pada peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM 57 Tahun 2015 dimana pada perairan yang ditetapkan sebagai perairan wajib pandu, kapal berukuran tonase kotor paling rendah GT 500 (lima ratus Gross Tonnage) atau lebih wajib menggunakan pelayanan jasa pemanduan kapal.
Pada sesi berikutnya, Vice President Transformasi dan Pengembangan Bisnis IPCM, Andisyah Kadir menjelaskan, disamping beroperasi di 11 Pelabuhan Pelindo di Regional 2 (sebagian Sumatera, Jawa Barat dan Kalimantan Barat), IPCM yang memiliki kewenangan pelimpahan sendiri sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP) juga beroperasi di wilayah lain seperti Pelabuhan Patimban (Subang), Tersus FSRU Jawa Satu, Tersus FSRU Jawa Barat (Kepulauan Seribu), Tersus Cemindo Gemilang (Bayah-Banten), Tersus dan TUKS Kanci (Cirebon), STS Nipa (Batam), STS Ambang luar Sungai Musi, Tersus Petrochina (Jabung), Meulaboh (Aceh) dan Pelabuhan Weda (Kepulauan Halmahera).
“Dengan bergabungnya Pelindo seluruh Indonesia sejak tahun 2021, hal ini juga semakin membuka peluang operasional di luar wilayah Regional 2,” ujar Andisyah.
Pada kesempatan yang sama, Vice President Keuangan, Angga Iriano memaparkan kinerja IPCM yang terus menunjukkan tren pertumbuhan yang positif ini sangat berperan pada kinerja fundamental IPCM.
“Pada semester I tahun 2023, kondisi keuangan IPCM menunjukkan angka yang baik. Hal ini terlihat dari IPCM mampu membukukan laba komprehensif sebesar Rp84 miliar atau naik 29,72% year-on-year (yoy) dari Rp65 miliar pada periode yang sama tahun 2022,” terangnya.
Pendapatan juga meningkat menjadi sebesar Rp568 miliar atau naik 32,54% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp428 miliar.
“Demikian juga neraca keuangan kinerja IPCM juga menunjukkan kondisi yang sehat dengan peningkatan aset sekitar 10,76% yakni dari Rp1,49 triliun menjadi Rp1,65 triliun pada semester pertama 2023,” jelas Angga.
“Di sisa tahun ini, tentunya kami berharap bisa mencapai target di atas pencapaian tahun lalu seiring upaya ekspansi wilayah operasional dan penambahan kapal yang terus dilakukan. Di sisi lain, kami juga berharap kondisi ekonomi dalam kondisi yang mendukung sehingga aspek bahan bakar yang menjadi salah satu yang berpengaruh besar pada proses bisnis dapat tetap terjaga,” tutup Andisyah.
Pada akhir acara Eddy juga menyampaikan bahwa kolaborasi forum para nasabah ini diharapkan dapat membuka wawasan serta meningkatkan awareness nasabah kepada IPCM.
Komentari tentang post ini