Pada periode yang sama di 2020, perseroan mencatatkan rugi periode berjalan mencapai Rp3,38 triliun.
Namun, besaran laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk periode sembilan bulan pertama tahun ini sebesar Rp252,71 miliar.
Sebagaimana diketahui, per Kuartal III-2021 WSKT mencatatkan rugi bersih mencapai Rp2,64 triliun.
Menurut Direktur Utama WSKT, Destiawan Soewardjono dalam siaran pers yang dilansir di Jakarta, Senin (221/11), hingga akhir September 2021 perseroan telah memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp12,01 triliun atau sebanding dengan 79,44 persen dari nilai kontrak baru sebelum kondisi pandemi Covid-19.
Pada Kuartal III-2021 saja, lanjut Destiawan, WSKT memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp8,89 triliun atau meningkat sebesar 94,3 persen (year-on-year).
“Perseroan menargetkan perolehan nilai kontrak baru pada 2021 sebesar Rp20,68 triliun dan sampai saat ini WSKT masih optimistis untuk dapat mencapai target tersebut”.
Per 30 September 2021, total liabilitas WSKT tercatat meningkat menjadi Rp89,93 triliun dibanding posisi per 31 Desember 2020 yang sebesar Rp89,01 triliun.
Komentari tentang post ini