JAKARTA- Kementerian Perindustrian mendorong percepatan pembangunan klaster industri baja di Cilegon (Banten), Batulicin (Kalimantan Selatan), dan Morowali (Sulawesi Tengah) yang produksinya diproyeksikan bisa memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.
“Melalui pendekatan klaster ini, karena sifatnya saling melengkapi, produk yang dihasilkan akan lebih berdaya saing serta memacu adanya inovasi dan peningkatan kualitas produk sesuai permintaan konsumen saat ini,” kata Menteri Peridustrian Airlangga Hartarto dalam siaran pers kementerian, Minggu (14/1/2018).
Pemerintah menargetkan produksi 10 juta ton baja pada 2025 dari klaster industri baja di Cilegon. Klaster industri yang nilai investasinya mencapai empat miliar dolar AS itu akan memberikan efek ganda melalui penciptaan lapangan pekerjaan, dan pemenuhan bahan baku industri dalam negeri.
“Dan memberikan manfaat terhadap perekonomian nasional khususnya Banten,” katanya.
Kementerian Perindustrian sudah meminta produsen baja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., Posco, Nippon Steel dan Osaka Steel berkolaborasi merealisasikan peta jalan pengembangan klaster baja 10 juta ton tersebut.
Komentari tentang post ini