Akan tetapi, beban usaha naik 32,73%, dari Rp302,36 miliar menjadi Rp401,27 miliar.
Hal ini menyebabkan KOBX mencatat rugi usaha Rp51,01 miliar pada 2023.
Padahal di tahun 2022, Perseroan mencatat laba usaha Rp84,30 miliar.
Selain itu, beban keuangan naik sebesar 240%, dari Rp13,32 miliar menjadi Rp45,28 miliar.
Hal ini menyebabkan Perseroan mencatat rugi sebelum pajak Rp94,32 miliar.
Kondisi ini berbanding terbalik dibandingkan tahun 2022 dimana Perseroan mencatat laba sebelum pajak KOBX sebesar Rp77,46 miliar.
Alhasil, rugi bersih tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp84,76 miliar (Rp37,30 per saham).
Pada tahun 2022, KOBX membukukan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp61,92 miliar (Rp27,25 per saham).
Kemudian, total aset KOBX per 31 Desember 2023 mencapai Rp3,50 triliun, naik 20,69% dari Rp2,90 triliun per 31 Desember 2022.
Adapun total ekuitas KOBX turun 21%, dari Rp581,24 miliar per 31 Desember 2022 menjadi Rp480,03 miliar per 30 September 2023.
Komentari tentang post ini