Hal ini mendorong laba kotor KOBX tumbuh 19,52% menjadi Rp101,11 miliar dari Rp84,60 miliar per 31 Maret 2023.
Selain itu, beban usaha juga turun 19,19% menjadi Rp67,28 miliar, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp83,26 miliar.
Akan tetapi, KOBX mencatat beban operasi lainnya-bersih sebesar Rp37,46 miliar per 31 Maret 2024.
Hal ini menyebabkan KOBX mencatat rugi usaha Rp3,63 miliar per 31 Maret 2024.
Padahal di periode yang sama tahun 2023, KOBX mencatat laba usaha Rp71,02 miliar.
Beban keuangan KOBX juga meningkat 340,46% dari Rp7,76 miliar menjadi Rp34,18 miliar per 31 Maret 2024.
Hal ini menyebabkan KOBX mencatat rugi sebelum pajak sebesar Rp37,72 miliar per 31 Maret 2024.
Kondisi ini berbanding terbalik dibandingkan periode yang sama tahun 2023 dimana KOBX mencatat laba sebelum pajak sebesar Rp65,87 miliar.
Alhasil, rugi bersih tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp41,91 miliar (Rp18,44 per saham) per 31 Maret 2024.
Di periode yang sama tahun 2023, KOBX berhasil membukukan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp63,46 miliar (Rp27,93 per saham).
Komentari tentang post ini