JAKARTA– Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Mohamad Hekal menyesalkan pernyataan Gubernur Bank Indonesia atau BI, Perry Warjiyo yang mencemaskan kondisi nilai tukar rupiah pasca adanya penggeledahan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK baru-baru ini.
Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo dalam keterangannya, Rabu (18/12/2024) kemarin, menganggap segala berita (terkait penggeledahan BI-red) dapat berpengaruh terhadap kondisi pasar, termasuk ke nilai tukar rupiah.
“Menurut saya enggak ada kaitannya (penggeledahan KPK terhadap BI)” tutur eks Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu saat dihubungi awak media, Kamis (19/12/2024).
Hekal menjelaskan, pelemahan kurs rupiah lebih dipengaruhi oleh kondisi politik global terutama pasca terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.
“Memang pelemahan kurs terjadi secara umum karena penguatan dollar pasca pemilihan Trump,” imbuh Hekal.
Menurutnya, langkah yang mesti dilakukan BI selaku otoritas moneter dan fiskal yaitu melakukan berbagai langkah antisipatif menghadapi kecenderungan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Komentari tentang post ini