Dengan mendorong inovasi dan mendukung ekonomi lokal, khususnya sektor informal, para wirausaha sosial mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan yang layak.
Selain itu, wirausaha sosial terlibat dalam konservasi laut, perlindungan keanekaragaman hayati, dan aksi melestarikan iklim.
MYCL, wirausaha sosial yang menerima dana hibah dari program DBS Foundation Social Enterprise (SE) Grant pada 2016 dan 2018, memiliki misi untuk mengurangi limbah pertanian dan menjaga kelestarian ekosistem.
Dalam pengelolaan limbah, MYCL berhasil mengolah 500.000 kg limbah pertanian per tahun sebagai bahan baku, mengurangi limbah akhir sebesar 73.974 kg per tahun, dan mengurangi emisi karbon sebesar 64.184,88 tCO2-e.
Kini MYCL berhasil mengembangkan produk ramah lingkungan berbasis jamur untuk fashion dan bangunan, yaitu Biobo dan Mylea™.
“Pendanaan ini memungkinkan kami meningkatkan kapasitas produksi dari 100 sqft per tahun menjadi 10.000 sqft per tahun. Selain itu, kami juga memperluas jangkauan ke pasar global ke 48 negara dan menampilkan karya kami di Paris Fashion Week 2024 dalam kolaborasi bersama Doublet, sebuah merk pakaian asal Jepang. Semua ini kami lakukan dengan ‘spark’ untuk mengurangi limbah pertanian, mengurangi emisi karbon, serta menghemat penggunaan air demi kelestarian ekosistem,” kata Founder & CEO MYCL Adi Reza Nugroho.
Komentari tentang post ini