JAKARTA-Sekitar 15 orang muda, sedang menulis artikel tentang gerakan anti narkoba di kawasan Taman Tebet, Jakarta selatan. Namun ada beberapa di antara mereka yang mencoba menulis tema lain, tentang usaha mengurai kemacetan di Jakarta, dan tema Wisata Kuliner Indonesia sambil mengintip keanekaragaman kuliner di negara tetangga seperti Singapura dan Thailand. “Saya tunjukan rumusan menulis kalimat yang ringan dan mudah dicerna. Tetapi selanjutnya terserah mereka. Silahkan menyusul kalimat itu menjadi paragraf hingga artikel. Bebas menulis, dengan ide yang bebas lepas, selepas alam bebas ini,” kata Eugenius Kau Suni, saat ditemui di Taman Tebet Jakarta Selatan, ketika sedang menemani anak-anak komunitas Pusat Kajian (PUSAKA) Indonesia, Senin (27/10).
Komunitas PUSAKA Indonesia terbentuk sejak 28 Oktober 2013, bertepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda.
Semula ada sekelompok anak muda yang senang berkumpul “nongkrong” sambil berdiskusi ringan. Titik pertemuannya di alam terbuka misalnya di taman-taman kota, teras rumah, bahkan di parkiran. Lokasinya juga beragam, namun yang paling sering menjadi tempat berkumpul yakni di kawasan Tebet dan Gatot Subroto Jakarta Selatan, Cipinang Elok Jakarta Timur, dan Tanjung Priok Jakarta Utara.
Komentari tentang post ini