Yuventus Newin Bylmoreno, yang dipercaya menjadi Direktur PUSAKA Indonesia, juga berbagi pengalamannya kepada anggota komunitas. “Saya aktif di bidang advokasi dan penguatan kapasitas, serta gerakan anti Narkoba. Pengalaman itu yang saya bagikan kepada teman-teman. Misalnya bagaimana menyusun proposal dan bernegosiasi, bagaimana mendampingi orang yang menghadapi masalah hukum, dan bagaimana usaha menghadapi peredaran narkoba” kata Newin yang juga sekertaris pengurus DPP Gerakan Nasional Anti Narkoba (GRANAT).
Kebetulan anak-anak muda ini masih rentan terhadap bahaya Narkoba, maka gerakan anti narkoba menjadi bagian dari berbagai diskusi yang dilakukan. Bahkan tema anti narkoba, menjadi bagian penting dalam pelatihan-pelatihan jurnalistik dan diskusi, ujar Newin yang saat ini sedang menuntaskan studi magister komunikasinya di Universitas Mercu Buana Jakarta.
PUSAKA Indonesia saat ini memiliki anggota komunitas di wilayah Jakarta, yang terdiri dari mahasiswa, pelajar SMA, dan ada juga yang sudah lulus kulilah dan kerja. Jumlahnya masih terbatas, tidak lebih dari 100 orang. Dari jumlah ini yang aktif berkumpul dalam berbagai kegiatan diskusi dan pelatihan sekitar 30 orang. Ke depan kegiatan PUSAKA Indonesia akan dikembangkan di wilayah lain dengan model kegiatan berbasis pendidikan dan penelitian, dan pengembangan orang muda. “Kami tidak mencari-cari uang dalam komunitas ini. Tetapi kami saling mengembangkan dengan apa yang tersedia pada orang muda, dan apa yang disediakan oleh negeri dan bangsa ini,” kata Newin mengakhiri perbincangannya.
Komentari tentang post ini