JAKARTA-Konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan opsi yang paling memungkinkan untuk mewujudkan pembelian saham 7 persen sisa saham divestasi PT Newmont Nusa Tenggara sehingga memberikan manfaat paling optimal bagi kepentingan nasional. Apalagi, konsorsium BUMN tidak terkendala putusan Mahkamah Konstitusi, serta tidak membutuhkan persetujuan DPR karena tidak menggunakan dana APBN. “”BUMN merupakan solusi paling optimal untuk pembelian saham Newmont, karena tidak terkendala putusan MK, dapat mewakili kepentingan negara,”kata Financial Analyst and Founder KATADATA, Lin Che Wei di Jakarta, Rabu (17/7).
Menurut dia, konsorsium BUMN ini sebelumnya sudah digadang-gadang oleh Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan. Konsorsium yang dipimpin oleh PT Danareksa (Persero) ini mempunyai peluang lebih besar untuk membeli saham Newmont. Konsorsium ini beranggotakan lembaga keuangan non bank, seperti PT Jamsostek, PT Taspen, PT Pegadaian, PT Askes dan PT Perusahaan Pengelola Aset.
Apalagi jelas dia, konsorsium enam BUMN yang dipimpin Danareksa memiliki kapasitas pendanaan memadai. Perlu diketahui, per Desember 2012 total laba Danareksa 5,4 triliun rupiah dan dana kas atau setara kas4,5 triliun rupiah. “Kalau BUMD memiliki keterbatasan dana sehingga masih harus menggandeng swasta. Kepemilikan saham terbesar ada pada swasta, sehingga praktis kontrol tidak di tangan pemerintah,” kata dia.