Ruas ini akan melengkapi ruas tol eksisting pada Seksi I, II dan IV yang akan beroperasi dengan sistem terbuka sepanjang 10,4 Km dengan jumlah lajur jalan 2 x 2, lebar 3,50 meter, dan memiliki dua on-off ramp yaitu di Boulevard dan Alauddin.
“Dengan progres saat ini 85%, saya berharap, konstruksi dapat selesai tepat waktu dan tol layang dapat dioperasikan pada bulan September 2020,” kata Menteri Basuki.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Basuki juga menekankan pentingnya penggunaan komponen produk dalam negeri dalam rangka menjaga roda ekonomi nasional di tengah Pandemi COVID-19.
“Sebelum muncul kampanye bangga buatan Indonesia, saya sudah berpesan keras sekali untuk kita bisa memanfaatkan produksi dalam negeri di proyek-proyek PUPR. Bahkan saya minta Inspektorat Jenderal untuk memeriksa Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam auditnya. Kalau tidak dibuat oleh produsen nasional , minimal pabriknya ada di Indonesia, sehingga tidak perlu impor dagang,” tegas Menteri Basuki.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menambahkan, pembangunan Jalan Tol Layang AP Pettarani di Kota Makassar dilakukan sebagai upaya untuk mengurai kemacetan lalu lintas, sekaligus berperan sebagai upaya meningkatkan konektivitas dan pemerataan pembangunan jalan tol di Indonesia yang lebih maju dan sejahtera, khususnya di wilayah Indonesia Timur.
Komentari tentang post ini